MENINGKATKAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA SECARA EFEKTIF DAN EFISIEN
Oleh Aisyah Apini, Ela Susilawati, dan Jevi Santosa
Mahasiswa Program Studi D3 Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Bandung
Abstract
Human Resource Management is a part of management that focuses on human arrangement in order to achieve organization or company goals. According to Hasibuan’s opinion in Hartatik (2014), human resource management is a knowledge and art that organize the relationship and the roles of the labors. In doing the human resource management, it’s not only the leader who should notice the employees capability, but it’s more on how the leader design the compatible formulation that can be applied on the human resources.
The purpose of this journal is to explain about the strategy to improve human resources quality efficiently and effectively. The Method that is used to write this journal is study literature.
There is some ways to develop the human resources, some of them are motivation and also the training and developing of human resource. Through the right scheme, it is hoped that human resource management can effectively and efficiently improve the performance of the employees so that the company or organization can achieve their goals.
Keywords: Human Resource, Developing The Quality of Human Resource, Management of Human Resource.
Pendahuluan
Sumber daya manusia mempunyai peranan sangat penting dalam suatu organisasi. Apalagi dalam menghadapi era global ini, organisasi akan dihadapkan pada kompetensi baik dalam skala nasional maupun internasional. Sumber daya manusia juga merupakan asset terpenting dan berfungsi sebagai modal di dalam suatu organisasi bisnis, modal yang dimaksud disini adalah modal nonfinancial yang dapat dijadikan sebagai potensi yang nyata secara fisik dan nonfisik dalam mewujudkan suatu eksistensi organisasi.
Peningkatan kualitas efektifitas dan efisiensi kegiatan organisasi tidak hanya tergantung kepada peralatan-peralatan yang terdapat dalam kantor seperti mesin-mesin yang canggih dan modern, modal yang besar, dan adanya kualitas bahan baku yang bermutu. Semua faktor-faktor tersebut tidak berarti sama sekali tanpa adanya dukungan dari sumber daya manusia yang baik dan juga efektif.
Perusahaan yang akan sukses adalah perusahaan yang mengerti dan mengetahui bagaimana pentingnya dan upaya-upaya apa saja yang harus dilakukan untuk melaksanakan strategi pengembangan sumber daya manusia dalam organisasinya
Dengan demikian peran sumber daya manusia dalam organisasi sangatlah penting dan sangat berpengaruh besar terhadap jalannya atau lancarnya kegiatan suatu organisasi dalam mencapai tujuannya.
Salah satu cara untuk meningkatkan sumber daya manusia secara efektif yaitu dengan motivasi, pelatihan dan pengembangan kerja, kompensasi dan promosi. Cara tersebut akan membuat sumberdaya manusia dalam kantor menjadi efektif.
Pengertian dan Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
Dalam abstrak telah disinggung mengenai pengertian Manajemen Sumberdaya Manusia menurut Hasibuan. Menurut Armstrong dalam Hartatik (2014) MSDM adalah suatu pendekan terhadap manajemen manusia berdasarkan empat prinisip dasar:
- SDM merupakan harta paling penting yang dimiliki suatu organisasi.
- Peraturan yang berhubungan dengan SDM harus dapat memenuhi dan meningkatkan kinerja pegawai.
- Suasana kultur dan nilai perusahaan dan suasana organisasi yang nyaman bagi SDM yang menunjang tujuan organisasi.
- MSDM berhubungan dengan integrasi artinya semua komponen dalam organisasi terlibat dan bekerja bersama membangun sinergi.
Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia adalah sebagai perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian. Maksud perencanaan disini adalah agar program dalam meningkatkan kualitas SDM dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. Sedangkan pengorganisasian lebih menjelaskan tentang pembagian hubungan kerja, tugas kerja, capaian kerja, koordinasi dalam menyelesaikan tugas, delegasi wewenang. Pengarahan ialah membuat Sumber Daya Manusia yang ada mau melakukan segalanya secara bersama-sama dan beriringan saling membantu agar tercapainya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat. Maksud dari pengendalian meliputi pengendalian karyawan semua karyawaan agar menaati peraturan-peraturan perusahaan dan bekerja sesua rencana.
- Motivasi Kerja
Aspek yang berpengaruh terhadap pencapaian tujuan suatu organisasi/instasi adalah motivasi kerja SDM yang ada dalam lingkungan organisasi tersebut. Motivasi ini erat kaitannya dengan dorongan yang ada dalam diri manusia, sehingga banyak terjadi diverensiasi dalam kualitas, arah, intensitas, dan prilaku kerja. Motivasi ini bisa terbangun dari dalam diri sendiri atau sering disebut factor internal dan juga dapat bersumber dari luar atau motivasi eksternal.
Menurut T. Hani Handoko dalam Hartatik (2014) motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang dapat memberikan dorongan kepada individu tersebut untuk melakukan kegiatan- kegitan tertentu guna mencapai tujuan.
Menurut William J Stanton dalam Hartatik (2014) mengemukanan bahwa suatu motif adalah kebutuhan yang distimulasi dan berorientasi pada tujuan individu dalam mencapai rasa puas.
Sedangkan menurut Edwin B Fillipo dalam Hartatik (2104) motivasi kerja adalah suatu keahlian dalam mengarahkan pegawai dan organisasi agar mau bekerja secara berhasil, sehingga keinginan para pegawai dan tujuan organisasi sekaligus dapat tercapai.
Dari pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah hasrat yang timbul dalam diri seorang individu yang dapat disebabkan stimulasi dari dalam diri maupun dari luar sehingga orang tersebut memiliki semangat untuk melakukan hal-hal yang dapat menunjang bagi tujuan dirinya juga organisasi tanpa merasa tertekan atau merasa bahwa itu semua merupakan sebuah kewajiban semata. Sebab apa yang dikerjakan dengan kesungguhan hati dan keinginan yang murni akan berbeda hasilnya dengan hasil yang dikerjakan dengan penuh tekanan.
Ada banyak teori tentang motivasi kerja diantaranya adalah teori yang sudah umum diketahui oleh banyak pihak yaitu teori kebutuhan dari Abraham Maslow yang membagi kebutuhan dasar manusia menjadi 5 bagian diantaranya: Psysiological needs (meliputi kebutuhan biologis dan fisik), safety and security needs (meliputi keselamatan dan keamanan dalam melangsungkan kehidupan), affiliation or acceptance needs (meliputi kebutuhan social, interaksi social yang diterima oleh masyarakat disekitarnya), selanjutnya yaitu self-esteem (meliputi penghargaan dari lingkungan sosialnya), yang terakhir adalah self-actualization (kebutuhan akan mengaktualisasikan diri dengan menggunakan kemampuan, keterampilan dan potensi optimal yang dimiliki).
Adapun proses yang terjadi dalam motivasi kerja yaitu:
- Mengetahui tujuan yang akan dicapai.
- Mengidentifikasi kepentingan-kepentingan yang ada.
- Melakukan komunikasi yang efektif.
- Integrasikan tujuan karyawan dan organisasi.
- Fasilitas yang mendukung.
- Team work.
Teknik Motivasi Kerja
Sebelum kita mulai memotivasi diri sendiri atau karyawan kita hal yang pertama kali harus dilakukan adalah mengidentifikasi sisi apa yang menjadi kelemahan dan menilai sejauhmana aspek tersebut berpengaruh terhadap kurangnya semangat dalam melakukan hal demi mencapai tujuan. Jika itu semua telah teridentifikasi barulah kita bisa memulai teknik memotivasi kerja, teknik yang digunakan beragam sebagaimana dicantumkan berikut:
- Teknik Pemenuhan Kebutuhan Pegawai
Kebanyakan tekanan-tekanan yang timbul dan menghilangkan semangat dalam bekerja dikarenakan rasa kekhawatiran yang melanda individu tersebut yang berasal dari tuntutan kebutuhannya. Jika kebutuhan mereka belum terpenuhi maka konsentrasi dalam bekerja akan membuyar dan hasil kerja tidak makasimal namun menambah rasa tertekan, inilah yang menyebabkan lesunya seseoorang atau mengalami demotivated (tidak termotivasi). Teknik pemenuhan kebutuhan pegawai merupakan teknik yang paling efektif dalam meningkatkan motivasi kerja. Contoh dari penerapan teknik ini adalah di instansi-instasi yang besar dan sudah bonafid.
- Teknik Komunikasi Yang Persuasive
Adakalanya seseorang lelah dan jenuh dalam melakukan suatu pekerjaan, itu merupakan hal yang manusiawi. Dalam keadaan tersebut terkadang pegawai memiliki tingkat emosional yang lebih. Untuk menghindari hal tersebut maka sebagai atasan bisa mengganti kalimat printah yang biasanya dengan kalimat persuasive atau lazim dikenal dengan kalimat ajakan. Sehingga karyawan tidak merasa terbebani namun mereka akan merasa diberdayakan secara manusiawi dan merasa bahwa tugas yang mereka kerjakan merupakan tugas yang dikerjakan secara bersama.
- Teknik Kekerasan
Teknik Kekerasaan disini lebih seperti paksaan. ini tidak terlalu direkomendasikan. Hanya pada keadaan-keadaan tertentu saja karena teknik ini adalah teknik yang paling primitive dan tidak beretika dalam kantor. Walaupun secara penerapannya disini bukunlah kekerasan secara fisik namun ini akan menimbulkan bom waktu dimasa yang akan datang.
- Teknik Sikap Baik
Semua orang ingin diperlakukan sebaik mungkin oleh orang lain. Ini merupakan salah satu dari kebutuhan mendasar manusiawi. Dengan kita perlakukan dengan baik karyawan tidak akan merasa direndahkan dan akan bekerja dengan senang hati. Bahkan pada tingkatan yang lebih lagi karyawan akan melakukan apapun tanpa diminta.
- Teknik Transaksi
Teknik ini merupakan teknik dengan melakukan hitung-hitungan. Sehingga apa yang dilakukan pegawai akan mendapatkan imbalan dengan besaran tertentu. Biasanya teknik ini berlaku untuk pekerjaan yang tidak konstan dan hanya diperlukan saat tertentu saja.
- Teknik Kompetensi
Teknik kompetensi yaitu dengan membandingkan dan menciptakan persaingan antar karyawan dimana pekerjaan yang terbaik akan mendapatkan imbalan yang lebih baik juga.
- Teknik Internalisasi
Teknik ini dilakukan dengan merubah dan merekayasa lingkungan kerja agar motivasi dapat timbul dari diri masing-masing. Contohnya yaitu dengan melakukan perluasan tanggung jawab atau dengan melakukan rotasi jabatan, bisa juga dengan mengembangkan suasana kerja yang bersahabat, kebersamaan serta gaya kepemimpinan yang adaptif dengan mempertimbangkan tingkat kematangan bawahan.
- Pelatihan dan Pengembangan SDM
Pengertian Pelatihan dan Pengembangan SDM
Beberapa para ahli mengemukaka pengertian dari pelatihan dan pengembangan.
Mondy dan Noe (dalam Marwansyah, 2012, 153) mendefiniskan bahwa pengembangan sumber daya manusia merupakan fungis utama MSDM yang mencakup tidak hanya pelatihan dan pengembangan tetapi juga kegiatan-kegiatan perencanaan dan pengembangan karir individu serta penilaian kinerja.
Bogardus (dalam Marwansyah, 2012, 153) mendefinisikan bahwa pengembangan sebagai bidang fungsional dari ilmu manajemen sumber daya manusia yang terkait dengan program-program pelatihan, pengembangan, perubahan, dan manajemen kinerja untuk memastikan bahwa orang-orang dengan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang diperlukan, akan tersedia pada saat dibutuhkan untuk mewujudkan tujuan-tujuan organisasi.
Wexley dan latham (dalam Marwansyah, 2012, 153) mendefiniskan bahwa pelatihan dan pengembangan sebagai upaya terencana oleh sebuah organisasi untuk memfasilitasi karyawannya dalam mempelajari perilaku yang terkait dengan pekerjaan. Istilah perilaku digunakan dalam arti luas, yang meliputi setiap pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh karyawan melalui praktik atau pengalaman langsung.
Dilihat dari pengertian menurut para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa pengertian pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia adalah upaya sebuah organisasi untuk mefasilitasi para karyawan agar mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang luas dalam melakukan praktik kerja di kantor atau organisasi.
Tujuan Pelatihan dan Pengembangan SDM
Tujuan dari diadakannya pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia di dalam suatu organisasi adalah untuk meningkatkan produktivitas kerja para karyawan sehingga kegiatan organisasi dapat berjalan dengan lancar dalam mewujudkan tujuan-tujuan dari organisasi tersebut dan juga meningkatkan profibilitas dari suatu organisasi bisnis ataupun perusahaan.
Selain dari itu tujuan dari pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia adalah mencegah keuasangan dalam semua tingkat organisasi. Maksudnya adalah karena banyaknya teknologi yang semakin canggih dan modern serta kebutuhan organisasi yang selalu berubah pada setiap saat, sedangkan keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki para karyawan terbatas sehingga menyebabkan pengetahuan tersebut tidak dapat digunakanan lagi. Untuk itu pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia dalam organisasi sangat dibutuhkan.
Sementara itu ada juga para ahli yang mengemukakan tujuan dari program pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia dalam suatu organisasi. Ahli tersebut adalah Wexley dan Lathan. Mereka menyebutkan ada 3 tujuan dari program pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia (dalam Marwansyah, 2012, 156) yaitu:
- Meningkatkan kesadaran diri individu
- Meningkatkan keterampilan individu dalam suatu bidang keahlian atau lebih
- Meningkatkan motivasi individu untuk melaksanakan tugas atau pekerjaannya secara memuaskan.
Faktor-Faktor yang Memperngaruhi Pengembangan SDM
Ada beberapa factor yang mempengaruhi pengembangan sumber daya manusia diantaranya adalah:
- Dukungan manajemen puncak
Untuk melakukan kegiatan pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia dalam suatu organisasi diperlukan dukungan penuh dari manajemen puncat. Dukungan yang diberikan harus bersifat konkret dan tentu juga harus di komunikasikan kepada seluruh bagian yang terdapat dalam suatu organisasi.
- Komitmen para spesialis dan generalis dalam pengelolaan sumber daya manusia
Selain dari dukungan dari manajemen puncak, pengelolaan sumber daya manusia juga membutuhkan komitmen yang kuat dari spesialis dan generalis dalam pengelolaan sumber daya manusia terutama dari manajer karena seorang manajer sangat berperan penting dalam suatu organisasi, manajer harus dapat mengidentifikasi masalah dan yang terjadi dalam suatu organisasi dan tuntutan kerja. Setelah para manajer mampu mengidentifikasi hal tersebut mereka harus mampu mencari solusi terbaik dan menentukan langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan untuk dapat memecahkan masalah tersebut.
- Perkembangan teknologi
Saat ini perkembangan teknologi sangat pesat, banyak teknologi yang diciptakan semakin canggih, sehingga para karyawan kantor harus memiliki kemampuan dan keterampilan yang luas. Namun tidak semua karyawan memiliki kemampuan dan keterampilan yang luas sehingga diperlukan pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia agar kemampuan dan keterampilan yang mereka miliki dapat digunakan dalam melakukan kegiatan organisasi.
- Kompleksitas organisasi, gaya belajar, dan kinerja fungsi-fungsi manajemen SDM lainnya
Keberhasilan pengembangan sumber daya manusia dalam suatu organisasi dipengaruhi oleh kompleksitas organisasi, gaya belajar, dan juga kinerja fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia lainnya. Terkait dengan kompleksitas teknologi, saat ini teknologi berkembang denga pesat sehingga memberikan dampak yang signifikan terhadap persyaratan jabatan. Oleh karena itu para karyawan harus mampu beradaptasi dengan perubahan, menerima perubahan apapun yang terjadi dalam suatu organisasi dan bahkan mereka juga harus mencari suatu perubahan agar dapat memiliki jabatan yang mereka inginkan. Tentunya perubahan yang dimaksud disini adalah perubahan yang bersifat positif dalam kegiatan organisasi dan tentu juga dapat mencapai tujuan organisasi yang telah ditentukan atau di sepakati pada awalnya.
Mengenai gaya belajar, setiap karyawan memiliki gaya belajar yang berbeda-beda, dengan adanya pengembangan sumber daya manusia dalam organisasi dapat membantu mereka belajar bagaimana caranya agar mereka dapat bekerja sesuai dengan pekerjaannya
Fungsi kinerja manajemen sumber daya manusia ini adalah untuk membantu para pekerja baru agar dapat bekerja pada posisinya, seperti yang kita ketahui awal karyawan bekerja pada suatu organisasi ada yang dinamakan dengan Training.sehingga diperlukan pengembangan sumber daya manusia.
- Kompensasi Kerja
Telah disebutkan bahwa Sumber Daya Manusia merupakan salah satu unsur yang menentukan keberhasilan suatu organisasi. Di sisi lain, sumber daya manusia juga merupakan makhluk yang memiliki pikiran, perasaan dan kebutuhan. Faktor-faktor tersebut perlu diperhatikan karena akan memengaruhi produktivitas kerja manusia.
Sumber daya manusia merupakan asset yang sangat penting untuk ditingkatkan produktivitasnya. Sebuah organisasi harus mampu mendorong dan mengembangkan kemampuan dan keterampilan pegawainya secara optimal. Salah satu cara untuk mengembangkan kemampuan tersebut adalah melalui kompensasi.
Menurut Dessler dalam Hartatik (2014), kompensasi adalah setiap bentuk pembayaran atau imbalan yang diberikan kepada karyawan dan timbul dari dipekerjakannya karyawan itu. Tidak jauh berbeda dengan pengertian tersebut, Panggabean dalam hartatik (2014) mengutarakan bahwa, Kompensasi adalah setiap bentuk penghargaan yang diberikan kepada karyawan sebagai balas jasa atas kontribusi yang mereka berikan kepada organisasi. Sedangkan menurut Marwansyah (2012), kompensasi adalah penghargaan atau imbalan secara langsung maupun tidak langsung, finansial maupun non finansial, yang adil dan layak kepada karyawan sebagai balasan atas kontribusi/jasanya terhadap pencapaian tujuan organisasi.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kompensasi adalah bentuk penghargaan secara langsung atau tidak langsung, baik berupa finansial atau non finansial yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan, agar karyawan tersebut merasa dihargai dalam bekerja.
Tujuan Kompensasi
Pemberian Kompensasi ini pada dasarnya bertujuan untuk kepentingan perusahaan, karyawan, pemerintah, dan juga masyarakat. Dengan adanya kompensasi ini, maka sumber daya manusia akan dialokasikan secara efisien, penggunaan sumber daya manusia akan lebih efisien dan efektif, dan juga akan dapat mendorong stabilitas dan pertumbuhan ekonomi.
Adapun tujuan dari kompensasi adalah sebagai beriku:
- Pemenuhan kebutuhan ekonomi. Karyawan menerima kompensasi dalam bentuk upah, gaji atau imbalan lainnya sehingga karyawan tersebut dapat memenuhi kebutuhan sehari-harinya dan juga kebutuhan ekonomi lainnya.
- Meningkatkan produktivitas kerja. Dengan adanya kompensasi maka akan mendorong karyawan untuk bekerja lebih produktif
- Memajukan organisasi atau perusahaan. Hal ini berkaitan dengan tujuan sebelumnya, jika produktivitas karyawan di suatu perusahaan itu baik maka hal tersebut dapat mengembangkan atau memajukan perusahaan. Selain itu semakin besar kompensasi yang diberikan kepada karyawan, hal tersebut menunjukkan semakin besar pula perusahaan tersebut.
- Menciptakan keseimbangan dan keadilan. Kinerja karyawan dalam bekerja harus dihargai dengan kompensasi. Dengan demikian, tentu akan menghasilkan keseimbangan antara input dan output.
Tahapan Penetapan Kompensasi
Dalam memberikan suatu kompensasi, penilaian harga terhadap suatu jenis pekerjaan merupakan hal pertama yang harus dilakukan. Penilaian tersebut dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama, melakukan analisis jabatan/pekerjaan. Dengan menganalisis jabatan maka akan ditemukan informasi seperti keahlian yang dibutuhkan dalam melakukan suatu pekerjaan, tingkat kesulitan pekerjaan, risiko pekerjaan dan perilaku yang dituntut harus dimiliki dalam melakukan pekerjaan itu. Setelah mengetahu informasi-informasi tersebut, harga suatu pekerjaan dapat ditentukan.
Selain penilaian harga pekerjaan, hal yang memengaruhi pemberian kompensasi adalah sistem kompensasi yang diterapkan. Sistem kompensasi yang sering digunakan ada tiga jenis, yaitu:
- Sistem prestasi. Dengan sistem ini, upah yang diberikan kepada pegawai disesuaikan dengan sedikit banyaknya hasil yang dicapai oleh karyawan. Sistem ini dapat diterapkan bila hasil pekerjaan tersebut dapat diukur secara kuantitatif sehingga akan mampu mendorong karyawan untuk menjadi produktif.
- Sistem waktu. Sistem ini adalah pemberian upah yang didasarkan pada lamanya karyawan dalam melaksanakan suatu pekerjaan.
- Sistem kontrak/borongan. Penetapan besarnya upah pada sistem ini ditentukan ats kuantitas, kualitas dan lamanya penyelesaian suatu pekerjaan dengan kontrak suatu pekerjaan. Dalam sistem ini juga diterapkan ketentuan mengenai konsekuensi jika pekerjaan tidak dapat diselesaikan sesuai dengan perjanjian.
- Promosi
Memiliki keinginan untuk menjadi lebih baik merupakan salah satu sifat mendasar yang ada pada manusia. Oleh karena itu tentunya seorang pegawai memiliki keinginan untuk maju baik dari segi posisi, kemampuan maupun pendapatan. Kesempatan untuk maju itu sering dinamakan sebagai promosi atau kenaikan jabatan. Promosi sangat penting untuk diterapkan oleh suatu organisasi. Dengan adanya promosi maka akan menjaga kestabilan organisasi dan moral pegawai. Selain itu dengan adanya promosi juga dapat mendorong pegawai untuk lebih aktif dalam suatu organisasi.
Samsudin dalam Kadarisman (2012) mengutarakan bahwa promosi berarti perpindahan dari suatu jabatan ke jabatan lainnya yang mempunyai status dan tanggung jawab lebih tinggi. Adapun Manoppa, et al. dalam Kadarisman mengemukakan sebagai berikut.
“Promotion is the upward reassionment of an individual in an organization’s hierarchys accompanied by in creased responsibilities, enhanced status, and usually with increased income though not always so.”
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa promosi adalah suatu keadaan ketika pegawai dinaikkan ke jabatan yang lebih tinggi, dan disertai peningkatan kekuasaan, wewenang, tanggung jawab, pendapatan dan fasilitas lainnya. Dalam promosi tersebut juga mengandung nilai karena promosi merupakan suatu bukti dari organisasi yang diberikan kepada karyawan atas prestasi kerjanya.
Pegawai yang mendapatkan promosi biasanya adalah pegawai yang memiliki prestasi dan produktivitas kerja yang tinggi dibandingkan dengan pegawai lainnya. Namun, terkadang penilaian terhadap calon karyawan yang akan dipromosikan bersifat relatif. Selain memiliki prestasi yang tinggi, pegawai tersebut juga harus lulus dari berbagai macam seleksi yang dilaksanakan oleh perusahaan.
Oleh karena itu, promosi dapat menjadi suatu motivasi yang mendorong para pegawai untuk melakukan pekerjaan lebih baik, lebih giat, dan lebih bersemangat untuk mencapai sebuah prestasi kerja. Hal tersebut dikarenakan pegawai tersebut berharap akan diberikan promosi.
Penutup
Sumber daya menusia merupakan salah satu factor yang menentukan berhasil atau tidaknya suatu organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Untuk itu pengelolaan sumber daya manusia dalam suatu organisasi harus dilakukan dengan baik. Dalam meningkatkan sumber daya manusia ada empat cara, yaitu dengan cara motivasi, pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia, kompensasi, dan promosi. Keempat hal tersebut berhubungan dan berkaitan antara satu sama lain.
Motivasi merupakan dorongan baik dari luar maupun diri sediri untuk melakukan kegiatan yang bersifat positif dalam mencapai tujuan dari organisasi.
Pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia merupakan upaya yang dilakukan organisasi untuk mefasilitasi karyawannya agar mempunyai kemampuan dan pengetahuan yang luas dalam menjalankan suatu kegiatan oganisasi untuk mencapai tujuannya
Kompensasi merupakan penghargaan baik secara langsung ataupun tidak langsung yang diberikan kepada seseorang dengan tujuan agar seseorang tersebut menjadi lebih aktif dan giat dalam menjalankan tugasnya.
Promosi merupakan penaikan jabatan dari jabatan yang biasa ke jabatan yang lebih tinggi dari sebelumnya. Setiap orang mengharapkan adanya promosi.
Daftar Pustaka
Hartatik, Indah Puji. 2014. Buku Praktis Mengembangkan SDM. Yogyakarta: Laksana
Kadarisman, M. 2012. Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada
Marwansyah. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Kedua. Bandung: Alfabeta